Nama
: Dimas Herianto
NPM
: 53414099
Kelas
: 3IA22
Mata Kuliah
: Pengantar Teknologi Game
Nama Dosen
: Rifki Amalia
Penulisan
: 10
Strategi
permainan adalah rangkaian rencana kegiatan yang menyeluruh dari pemain ybs,
sebagai respon atas aksi yang mungkin dilakukan oleh pemain lain (pesaingnya).
Suatu strategi dikatakan dominan bila setiap payoff dalam strategi adalah
superior terhadap setiap payoff yang berhubungan dalam suatu strategi
alternative. Aturan dominan ini dapat digunakan untuk mengurangi ukuran matriks
payoff dan upaya perhitungan
Payoff adalah angka yang
menunjukkan hasil dari strategi permainan yang diinginkan oleh ybs. Hasil ini
dinyatakan dalam bentuk ukuran efektivitas, seperti uang, persentase market
share, atau kegunaan. Dalam suatu permainan, payoff dapat dipresentasikan dalam
bentuk matriks payoff.
Untuk permainan dua-pemain
bukan-jumlah-nol (2-person non-zero-sum game), payoff direpresentasikan dalam
bentuk bimatriks.
Untuk permainan dua-pemain
jumlah-nol (2-person zero-sum game), payoff direpresentasikan dalam bentuk
matriks dan atau bimatriks.
Berikut pengertian lebih lanjut,
Strategi dominan
Pertama, kita belajar cara membaca apa yang disebut sebagai
matriks imbalan (pay-off matrix). Di dalam matriks ini, pemain A dapat
memilih “atas” atau “bawah”, dan imbalan yang didapatkannya tergantung dari
pilihan pemain B yang bisa memilih “kiri” atau “kanan”. Jika A memilih “atas”
saat B memilih “kanan”, imbalan yang mereka dapatkan adalah 0 untuk A dan 1
untuk B (sel kuning).
Dalam strategi dominan, masing-masing pemain memiliki 1 pilihan
optimal yang tidak tergantung pada pilihan pemain lain. Dalam hal ini, A akan
selalu memilih “bawah” karena imbalan 2 (“bawah”-“kiri”) atau 1
(“bawah”-“kanan”) tidak pernah lebih buruk daripada 1 (“atas”-“kiri”) atau 0
(“atas”-“kanan”). Demikian pula, bagi B, memilih “kiri” tidak akan pernah lebih
buruk daripada memilih “kanan”, apapun pilihan A. Dengan demikian, “bawah” dan
“kiri” adalah strategi dominan bagi masing-masing pemain A dan B.
Pada situasi ketika terdapat strategi dominan untuk masing-masing
pemain, equilibrium atau titik keseimbangan akan selalu
tercapai. Dalam kasus ini, A dengan “bawah”, dan B dengan “kiri”, dengan
imbalan 2 untuk A dan 1 untuk B (sel hijau) merupakan keseimbangan strategi
dominan (dominant strategy equilibrium).
Keseimbangan Nash (Nash
Equilibrium)
Fenomena ini diformulasikan pada tahun 1951 oleh John Nash,
matematikawan yang namanya disebut di awal tulisan. Menurut Nash, strategi
dominan tidak selalu ada, bahkan cenderung jarang terjadi. Jika kita perhatikan
matriks imbalan di bawah ini, tidak ada strategi dominan dari masing-masing
pemain.
Saat strategi dominan tidak terjadi, keseimbangan masih dapat
dicapai apabila masing-masing pemain bisa memilih dengan optimal berdasarkan
harapan terhadap tindakan yang diambil oleh pemain lain. Pada situasi di atas,
jika pemain A memilih “atas”, pilihan optimal bagi B adalah “kiri”. Sebaliknya
jika B memilih “kiri”, pilihan optimal A adalah “atas”. Dengan demikian,
“atas”-“kiri” (sel kuning) juga merupakan posisi keseimbangan, yang disebut
sebagai keseimbangan Nash (Nash equilibrium). Jadi, keseimbangan Nash
adalah sepasang strategi ketika pilihan yang diambil A adalah pilihan optimal
terhadap kondisi pilihan yang diambil B, dan sebaliknya.
Masalahnya, jika asumsinya dibalik dari B memilih “kanan” terlebih
dahulu, ternyata bisa timbul posisi keseimbangan Nash yang lainnya, yaitu
“bawah”-“kanan” (sel hijau). Jadi, keseimbangan Nash tidak selalu hanya satu
keadaan. Selain itu, ada juga situasi tanpa keseimbangan Nash seperti tergambar
dalam matriks imbalan berikut ini.
Jika A memilih “atas”, B akan memilih “kiri”. Namun, jika B
memilih “kiri”, A akan memilih “bawah”. Selanjutnya, jika A memilih “bawah”, B
akan memilih “kanan”, dan jika B memilih “kanan”, A akan memilih “atas”. Dengan
demikian keseimbangan tidak dapat tercapai.
Dilema tahanan (Prisoner’s dilemma)
Masalah lain dalam keseimbangan Nash adalah jika posisi
keseimbangan yang tercapai membuat kedua belah pihak
mengambil pilihan yang bukan paling optimal. Kondisi ini
terkenal dengan sebutan dilema tahanan (prisoner’s dilemma). Kita
bayangkan, ada 2 tahanan (tersangka) yang diselidiki secara terpisah tanpa
saling bisa menebak pilihan tindakan satu sama lain. Masing-masing tahanan
mempunyai pilihan untuk mengaku atau menyangkal, dengan implikasi seperti
tergambar pada matriks di bawah ini.
Jika A mengaku, dia bisa bebas dan B akan menanggung hukuman 6
bulan. Jika kedua tahanan sama-sama mengaku, keduanya akan ditahan selama 3
bulan. Jika keduanya menyangkal, mereka akan ditahan 1 bulan.
A akan memilih untuk mengaku. Alasannya, bila B menyangkal, dia
akan bebas. Kalaupun B mengaku, dia masih akan lebih baik, yakni ditahan 3
bulan daripada 6 bulan. Dengan demikian, bukan saja fenomena keseimbangan Nash,
melainkan keseimbangan strategi dominan dapat terjadi di sini, yaitu saat kedua
tahanan akan memilih mengaku (tanpa mengetahui strategi tahanan lain). Pada
akhirnya, kedua tahanan berada pada kondisi “A mengaku” dan “B mengaku” (-3,
-3) seperti ditunjukkan sel kuning. Akan tetapi, keseimbangan ini ternyata
bukan kondisi terbaik karena kedua tahanan bisa mendapatkan hasil lebih baik
jika “A menyangkal” dan “B menyangkal” pula (-1, -1), ditunjukkan oleh sel
hijau. Tentu saja ini hanya bisa terjadi jika keduanya dapat berkoordinasi.
Masih banyak variasi strategi dalam game theory beserta
asumsi-asumsinya yang tidak sempat dijabarkan di sini. Aplikasi game
theory sesungguhnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Apakah
kalian pernah menghadapi situasi semacam dilema tawanan ataupun interaksi strategis
lain? Mungkinkah ada cara pengambilan solusi yang belum terpikirkan oleh para
perumus game theory sampai sekarang?
sumber:
H. R. Varian, Intermediate Microeconomics, A Modern Approach, 6th
Edition, New York (2003).
Sumber
: http://www.catatanfadil.com/2014/03/teori-game.html